Text

Rabu, 30 Maret 2011

Keluhan

Dear diary.....


Diujung senyumku masih terbersit gelisah
Bahwa yang kucari tiada kini
Bekal kesenanganku sia-sia
Modal berjalanku fatal terlepas


Diary.....


Bagaimana syair bisa ku tuang
Kala hati tengah gulana...
Sedang bibir ingin berucap,telinga lain tiada ada
Pencerah tlah lelah buatku


Diary.....


Adakah bijak menghampiri
Menyeka lusuh dalam peluh...
Mengipas seberkas jingga
Menatanya hingga terang ?


Diary....
Usangmu tetap sinaran
Menyelam bagai symfoni
Mengerti seperti tak bergeming 
Tiada kebimbangan untukmu
Seperti harap yang tlah pergi

Minggu, 27 Maret 2011

Bunga Kenangan





Getaran bibir tak bisa berkata
Diujung lentik danau bening berlinang
Sirami gersangan menela
Hingga bunga bermekaran ...
dalam layu yang memudar


Diam dalam kehadiran
Bak mentari membelah kelamnya awan
Semburat sinarnya menyilau kemewahan
Mampukah rapuh bergelayut dibahu dermanya...
Sedang perih pernah kutuang dalam keihklasannya


Lalu...
Ketika kaki tlah lama berhenti
Ketika tangan tak bisa memberi
Ketika hati tlah memati....
Sengatan keindahan merubah taman keabadian


Kini...
Kaki pelan beranjak,tangan mulai bergerak
Menyibak puri parahiyangan....
Mengukir semburat tersimpan manis disanubari


Thanks sob...

Sabtu, 26 Maret 2011

Waktu

Aku merajut dari mimpi yang terpenggal
Menyederhanakan waktu ,melupa hasrat
Menyimpannya dalam ruang keabadian

Kepada waktu titipan lembaran
Berharap mengenal titik-titiknya
Melody rasa,mengabarkan suka
Terbagi pada apa yang termiliki

Kelak...
Tiba jamannya menebar manis
Getir dan kesukaan membanjiri
Mengalir...dalam indahnya nostalgia
Waktu bicarakannya,menderanya....

Selasa, 22 Maret 2011

Cara...


Caramu terindah membuat jatuh
Hal itu mengena dan membekas
Kejutan panjang menyangga dusta
Terbelah ,menelan kecerdikan samar

Paras sesungguhnya ...
membawa petaka maut menjuntai...
Harus abaikan
Atau sesak merambah naiki kesadaran iman....

Hal indahmu berkabut kelam
Mohonlah tentang pancaran
jangan rubah keindahan mengumpul kejelekan
Dentuman menandai ,seolah resah

Diberanda kejemuan menanti
Apa hikmah terpanjang
Tentang dua
Dua pengisi ...
Dua pemberi....
Meski caramu terindah membuat gundah

Kamis, 17 Maret 2011

RINDU......

Aku ketuk pintu jiwaku yang berkarat
Beribu kunci tak mampu ...
Malam menjelangkan kelanaku
Jiwa mengeluh ,atas pernah datang -NYA


Peraduan ini bukan tempatku
Selembar halus menanti setia 
Namun entah....kapan belenggu ini sirna
Aku bersujud penuh gundah


Kerinduan ini...
Saat sisi dekat merapat
Aku rindu..
Bersimpuh dengan hati yg lepas....

Minggu, 13 Maret 2011

Catatan Malam

Kenalilah dengan sorot matamu
Yang selalu condong beramal shalih
Bisikkan kepadamu ''kau merindukannya''
Seperti kerinduan seekor kupu-kupu pada bunga bermekaran
Sambunglah....,sebab engkau telah dapatkan jalannya
Adapun waktu pasti 'kan menyusul 

Ketika kau tanyakan raut dan pengorbanan
Ternyata 'pengorbanan ' lebih mengiyakan
Lantang mengumandangkan
Mengingatkan , apa-apa rangkaian kehidupan

Tidakkah kelemah-lembutan berada pada sesuatu...
kecuali akan membuatnya indah
Dan,tidakkah kelembutan itu dicabut dari sesuatu...
Kecuali akan menjadikannya jelek.

INgat akan pernah...
Kemarahan sia-sia membelenggu kita
Seperti...
Meletakkan pedang di hamparan sutra adalah sangat membahayakan
Sebagaimana bahayanya meletakkan kelembutan ditempat pedang

Memang...
Beberapa kesempatan terkadang menyusahkan
'akan tetapi' manis tidak terasa  tanpa adanya 

Sambutlah ...'tak berujung
Apa yang telah tersimpan dan lamanya cucuran air mata
Meski tali kita adalah tali yang pernah terputus
Jua
Tidak ada perhiasan darimu yang masuk menembus perhiasanku


Sahabat sejati...

Jumat, 11 Maret 2011

Kabar Buih



Pagi aku titi mandikan mentari
Kupu-kupu menari tawarkan manis madu
Pejamkan mata , sesaat mencari celahmu
Angin mengalirkan lagunya ,kabarkan buih ...

Tiada kira...
Menyambut kabarnya...
Muara kesejukan mengepak keindahan
Melarungkan gelisah pencarian titik keluhan

Meski berat pukulan terlewati
Meski pernah tersakiti
Keruh laun membening
Terima , jadikan pagi semakin bercahya...

Angin mengalirkan lagunya , kabarkan buih
Tentang dinginnya...
Senyumkan jernihnya
Buang lara gantikan ceria

Selasa, 08 Maret 2011

Bimbang


Aku datangi senja...
Ada apa denganku....
Memandang seribu warna impian
Membelah awan

Tetap bertanya tanpa jawaban
Siapa aku...
Mengapa ada dia
Dia dalam tanyaku
Dia yang membayangiku,mengenangku ,membingungkanku....

Aku bertanya ....
Bisakah aku memaki diriku sendiri...
Bisakah aku memikirkannya,sedang keresahan tak tahu mana ujungnya
Sedangkan melupakan tak bisa sedikitpun dari benakku
Walau tak berlabuh

Ilalang senja...
Menggetarkan kalbu,menoreh cerita yang tak sanggup kuulang
Terkikis...tercampakkan...tidak !!
Senja tetaplah senja ,abadi dengan warnanya

Tak akan...
Kalbu melupakan ,apa yang membekas
Apa yang manis dalam ingatan
Tiada....
kata yang harus terucap
Bahkan syair tak kan mampu menterjemahkan
Apa yang pernah hadir

Bawalah diriku...
Menjauhi bimbang
Agar mengerti kalbu...tentang dia ,tentang maksudnya
Tentang bimbang yang setia menghadang

Sabtu, 05 Maret 2011

Bayangan Langkah....





Mengandaikan ...
Asal datangnya cahya
Bisakah desiran angin menghentikan ini...
Menghapuskan semua ,antara janji dan penghargaan
Dibanding suka dan pujian


Bila terang...
Diam menahan , menahan rasa mengiris
Merasakan nyata tentang ingin memiliki,menguasai...


Berhias keindahan ...

Wahai jelita...
Pesonanya ,memberi pancaran yang tak kan menghilang
Kilau waktu inginnya sulit berhenti mengawal
Kekaguman , pandangan ,tlah menimpa dalam khayalnya


Lembayung senja...
Hadirkan senandung bintang
Pijarkan...
Pertanda padi menguning indah bagi si pipit
Dewi...
Tak kan lepas dari gapaiannya
Kan tahu isyarat kerlingan dari lekukan tarian rangkaian merdu menggema



Rabu, 02 Maret 2011

KEMBALI...

Terima kasih....


Tlah jadikan hati menjadi utama
Bukan raut yang tak sempurna
Namun jiwaku yang selalu bicara


Semoga ,...
Bukan menjadi sebuah pilihanmu
Namun biarlah kuharap jadi satu tujuan ahkirmu


Bulan purnama tak kan lama bersinar
jadikan pagiku mengiringi langkahmu
Kau kan dapati...
aneka suara dan aroma,penyejuk kalbu


Wahai rupawan...
Tataplah mataku
Bacalah....ada tulus dan kesetiaan 
Aku jadikan bedak rautku yang masam
Agar kau tak melihat sinar yang lebih terang


Terima kasih...


Tlah jaga robekan ini
Sudi untuk kembali
Rumahmu istana cinta
Ku bersihkan semampuku dengan raga bersenandung sayang

Bukan Perkara Kecil



Dan.....

Apakah aku patut jadi perhiasaan hatimu...
Sedang , ada lebih indah dari bulan purnama
Hingga hati yakin akan matanya
Terang bagimu
Gelapku , menjauhkan punggung dari tempat tidur
Begitu panas dan tajam,


Hingga....

Perkara itu lurus

Dan....

Diperintahkan pada rumah untuk mencintai rumah
Menghadapkan dinding pada dindingnya
Sejatiku tidak mencintai rumahnya
Hingga yang tinggal didalamnya berubah

Berbisik....

Wahai rupawan,jagalah dari keji
Jangan terbuang menjadi kejelekan
Agar kudapati...
Rupa dan hati ,dua kucintai